Showing posts with label USAHA dan BUDIDAYA. Show all posts
Showing posts with label USAHA dan BUDIDAYA. Show all posts

Tuesday 16 December 2014

CARA BUDIDAYA JAMUR MERANG

- 0 komentar
BUDIDAYA JAMUR MERANG
(Volvariella volvaceae)


Kerajaan: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Ordo: Agaricales
Famili: Pluteaceae
Genus: Volvariella
Spesies: V. volvacea

JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3.000 tahun yang lalu,
dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang
menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak.
Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu
tahun silam.
Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan secara
komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak pertengahan abad 17,
dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.

PEMBUATAN KUMBUNG


A.   Penentuan Lokasi :
      1.    Sumber jerami
      2.    Sumber air
      3.    Jalan

B.   Persyaratan Kumbung :
       -     Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.
       -     Dinding luar menggunakan sterofoam.
       -     Kumbung lebih baik ditempat

C.    Perbedaan kumbung :
        -     Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir ke samping.
                                                  Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rak
                                                  ditengah.
        -     Kumbung atas datar  : uap air akan jatuh ketengah-tengah kumbung.
                                                  Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak
D.    Persiapan Membuat Kumbung
        Memilih Tempat  yang akan disiapkan untuk membuat kumbung jamur.
        Perkembang di lingkungan petani. Budi daya jamur merang memilih lokasi
        pekarangan yang cukup untuk tempat penyimpanan bahan media atau jerami
        padi dan yang lainya, tempat untuk membuat kumbung jamur dipilih tempat
        yang tedu dan jauh dari gangguan dari percikan api yang disebabkan aktivitas
        perbengkelan atau aktivitas yang sama pegelasan untuk menghindari
        terjadinya kebakaran.
        1.  Ukuran kumbung jamur panjang 6,5 meter lebar 4 meter tinggi 4 -5 meter
        2.  Bahan pembuat kumbung :
              -    Bambu sebanyak 250 batang ukuran bambu diameter 9-12 cm
              -    Plastik  PE ukuran tebal 0,012 sebanyak 20 Kg
              -    Stryfoam sebanyak 100 lembar panjang 1,25 m dan lebar 1.15 m
              -    Tambang plastik  + 7 Kg
              -    Paku 20 kg
              -    Batu bata 750 buah
              -    Kawat ayam 30 m’ untuk melindungi tikus
        3.  Konstruksi rak
             Rak terbuat dari bambu tengah dan batangan, pingir sejumlah 2 rak,
             dengan ukuran lebar rak 1,15 cm, tingi rak dihitung dari lantai 0,5m ,
             0,60 m ,0,65 m, 0.75m ,0,60m,0,70m,0,70m
        4.  Konstruksi jendela dan pintu
             Jendela dan pintu dibuat pada bagian tengah kumbung, jendela sebanyak
             2 unit dan pintu satu unit. Ukuran pintu disesuaikan dengan lorong tengah
             kumbung yaitu 0,7 m tinggi 1,60 m terbuat dari bingkai bambu yang ditutup
             plastik. Jendela dibuat pada bagian atas kiri kanan kumbung, letaknya
             diatas rak bagian pinggir. Ukuran jendela lebar, 0,8m dan tinggi 0,4 m
             tertutup kawat ayam.
             Jendela bisa dinaik turunkan dari bagian luar kumbung, yaitu dengan
             memasang tali. Dengan demikian pengaturannya bisa dari bawah. Jendela
             berfungsi untuk mengontrol naik turunya suhu kamar kumbung jamur.
             Apabila suhu terlalu tinggi jenjela bisa di buka  dan sebaliknya.
        5.  Konstruksi lantai
             Lantai bagian lorong diusahakan terbuat dari pasangan batu bata yang di
             plester, dengan ukuran 0,70 m dan tingi 6 cm dari permukaan tanah
             berguna untuk mengurangi becek dan memudahkan penyipanan plastik
             lantai.
             Sedangkan bagian lantai di bawah rak dari tanah subur, dengan tujuan agar
             selalu terjadi penyesuaian kelembaban, penyimpanan air,pH atau stabilitas
             suhu secara alamia.
        6.  Sterelisasi Kumbung
              Kumbung jamur sebaiknya sebelum digunakan dilakukan sterelisasi secara
              baik fumigasi, tretmen ataupun yang lainnya. Hal ini berguna untuk
              menghindari tumbuhnya jenis microbia atau jamur liar yang akan
              mengganggu tumbuhnya jamur merang.
              Yang terbaik adalah dengan fumigasi belerang dalam kumbung caranya :
              belerang sebanyak satu ons dipanaskan dengan bantuan sabut kelapa
              atau yang lainnya dalam wadah kaleng. Biarkan asap belerang tersebut
              memenuhi ruangan biarkan selama 1 (satu) hari.

Media
1.    Jerami
2.    Kapur CaCO3
3.    Dedak
4.    Limbah kapas
a)   Jerami mengandung :
        *   Lignin
        *   Selulosa
        *    Silicca
b)   Alternatif jerami   :
        *    Alang-alang
        *    Eceng gondok
        *    Batang jagung
        *    Kelaras pisang
c)    Alternatif limbah kapas :
        *    Hampas sagu
        *    Hampas tahu
        *    Hampas tempe
        *    Hampas kapuk

Pembuatan Kompos
1.    Lapisan atas               : kompos kapas
2.    Lapisan bawah           : kompos jerami

Pembuatan Kompos dalam budidaya jamur merang terdiri dari 2 jenis, yaitu kompos
untuk lapisan atas dan kompos untuk lapisan bawah dari kedua jenis ini material
yang digunakan berbeda, akantetapi dalam cara pengomposan dan prinsip yang
digunakan metodenya sama.

1.  Kompos lapisan atas.
     Kompos ini dibuat mendahului kompos bagian bawah selisih waktu antara 2 hinga
     3 hari sebelumnya dari kompos bagian bawah. Lapisan ini merupakan stimulan,
     stater dan sebagai sumbu bahan organik jamur merang dari lapisan kompos
     bawah.

     Bahan yang diperlukan :
     Ampas kapas, kapur Ca CO3, dedak halus, dengan perbandingan 150Kg dan
     5kg.

    Proses pelaksanaan pembuatan kompos bagian atas :
    *   Ampas kapas di celup dalam wadah yang berisi air (usahakan air yang banyak
         bahan organiknya.
    *   Ampas kapas Ditata diatas plastik sambil ditabur kapur, setinggi 10cm.
    *   Ditutup plastik secara merata dengan di beri pemberat, agar tidak terganggu
         binatang.
    *   Biarkan selama 5-6 hari.
    *   Tutup dibuka, bahan di haluskan dengan cara di cabit-cabit di urai sambil
         ditabur dedak halus dengan perbandingan 150 kapas : 50 kg dedak
    *   Tata kembali seperti penataan pertama dan tutup kembali dengan plastik,
         biarkan selama 5-6 hari.
    *   Kompos siap untuk digunakan

2. Kompos Lapisan Bawah
    Lapisan bawah merupakan inti tumbuhnya jamur merang

    Bahan dan alat yang diperlukan
    *    Jerami padi sebanyak 1,2 ton (jerami padi sebaiknya sudah disimpan minimal
          6 (enam ) bulan, lebih lama akan lebih bagus.
    *    Kapur Ca CO 3 sebanyak 25 Kg.
    *    Dedak halus sebanyak 200Kg (lebih lama tersimpan akan lebih bagus )
    *    Plastik untuk lorong kumbung
    *    Gacok 2 buah
    *    Ember 2 buah
    *    Angkong (roda angkut )
    *    Pengki 2 (dua ) buah

    Proses pembuatan kompos bagian bawah
    *   Jerami tadi direndam dalam kolam atau bak yang berisi air (gunakan air yang
         banyak mengandung bahan organik dan cucian sabun )
    *   Tata dengan ukuran lebar 2 atau 3m ,tinggi 1,5m dan panjang sesuai
         dengan bahan . Saat penataan untuk jerami baru dipadatkan dengan di
         injak-Injak.
    *   Tutup dengan plastik , usahakan bagian atas ada cela-cela untuk mengeluarkan
         gas NH3.
    *   Biarkan selama 5 (lima hari) untuk jerami yang sudah lama atau 10 hari Untuk
         jerami yang masih baru.
    *   Tutup dibuka, lakukan pembalikan dengan menggunakan gacok sambil diberi
         air agar tidak terlalu panas dan sekaligus untuk penguapan ion- ion yang ada
         taburkan dedak halus sesuai takaran hingga merata.
    *   Tata di tempat tedu dengan lebar maksimum 2 meter dan tinggi 1,8 meter
         Tujuannya agar ditusi oksigen dari bagian dingding lapisan.
    *   Tutup rapat dengan plastik, dengan bagian atas dibuat cela udara untuk
         penguapan  NH3.
    *   Selama 5 sampai 6 hari kompos siap untuk digunakan.

Pemasukan kompos dalam kumbung
1.   Kompos lapisan bawah
      Kompos lapisan bawah bila sudah berwarna coklat atau 10 hari dalam
      pengomposan, siap untuk dimasukan dan di tata dalam rak kumbung jamur.
      Penataan kompos dimulai dari lapisan bawah  (kompos jerami ) kemudian lapisan
      atas (lapisan ampas kapas ).
      Alat kerja menggunakan gacok,pengki,dan angkong (roda dorong ).
      Petunjuk Pelaksanaan :
      *    Buka kompos, naikan dengan gacok, di urai, dengan angkong dan gunakan
            pengki untuk memasukan media dalam kumbung
      *    Semua kompos ini diusahakan harus selesai dalam waktu 1 (satu ) hari,
            apabila musim hujan jangan sekali-kali kena air hujan, gunakan penutup
            pada saat mengangkut dan memasukan kompos pada kumbung jamur.
      *    Susunan kompos pada rak, dimulai dari bagian atas, pada saat penyusunan
            usahakan bagian pinggir rak di isi dengan kompos yang dipadatkan secara
            memanjang, sepanjang pinggiran rak baru bagian tengan

      Pemasukan kompos ini harus selesai dalam satu hari,karena bila tidak akan
      terkontaminasi dengan jamur liar (penyusunan usahakan selesai satu hari ,
      bila dilakukan ke esok harinya ).

2.   Kompos lapisan atas
      Proses perlakuan penataan kompos atas :
      Kompos lapisan atas ditaburkan merata pada gulu, ketebalan kompos atas
      kurang lebih kira-kira 2 cm.

Memasukkan Kompos
1.    ±10 hari kompos jerami masuk kumbung, simpan setinggi ±40 cm/rak.
2.    Lapisi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikompos selama 1 bulan.
3.    Pasteurisasi sampai suhu 70°C, pertahankan 4-5 jam.
4.    Penanaman dilakukan bila suhu < 40°C.

Pasteurisasi / Steam


Peralalatan Pasteurisasi
1.    Lantai kumbung dibersihkan.
2.    Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus disertakan dalam pasteurisasi.
3.    Semua ruang tertutup.
4.    Drum pasteurisasi diisi penuh, salurkan pipa ke dalam kumbung.
5.    Setelah mencapai 70°C (biasanya setelah 7-8 jam). Suhu dipertahankan
       selama 4-5 jam
6.    Penanaman bibit dilakukan setelah istirahat 1 hari.
Catatan :  -   bila penyeteaman tidak matang, maka jendela harus dibuka agar
                      amoniak keluar.
                 -    bila penyeteman matang, maka jendela ditutup saja.

Steam (sterelisasi media dalam kumbung )
Steam adalah proses pemberian uap air keruangan kumbung, pemberian berian
uap ini hingga mencapai suhu di atas 70 derajat celsius, tujuan penyetiman ini
adalah untuk membunuh organisme pada kompos sebagai media organik
jamur merang.
1.    Alat yang di pergunakan
       *    Drum 2 buah
       *    Selang terbuat dari bambu panjang 1-2 meter yang menghubungkan
             dengan drum yang berisi air
       *    Ember 2 buah untuk pengisian air
       *    Corong air satu buah
       *    Jerigen 30 liter untuk persediaan apabila air uda habis 3 buah
       *    Higrometer (alat untuk mengukur kelembaban kalo ada
       *    Ph meter (bila ada )
       *    Kompor pemanas 2 unit.

2.    Cara kerja
       *    Kumbung yang berisi media di sterilkan selama 1 hari dengan jendela dan
             pintu ditutup rapat.
       *    Drum dipasang agak miring dan diisi air ¾ nya.
       *    Bagian cela antar drum diisi batu bata,sedangkan bagian lainnya dengan
             lumpur , ini bertujuan agar titik api pemanasan terfokus pada drum.
       *    Alat pemanas dipasang dan di operasikan sesuai dengan kebutuhan.
       *    Biarkan pemanasan selama 12 jam atau suhu ruangan kumbung sedah
             mencapai 70 derajat Celsius pertahankan selama 4 jam dengan cara
             mematikan satu buah pemanas.
       *    Istirahatkan selama 1(satu ) hari sampai suhu menurun menjadi 38 derajat
             celsius.
       *    Siapkan untuk tanam benih.
  •  

Penanaman Bibit
1.    pH diusahakan mencapai 7 / netral.
2.    Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk diisi
       bibit.
3.    Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
4.    Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
5.    Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam.
6.    Bisa juga dibuat bantalan di tiang dan ditanami bibit.

(img:1706501519282)
Penanaman bibit jamur di lakukan setelah kumbung diistirahatkan 1 hari atau suhu
mencapai 38 derajat celsius. Penanaman dilakukan sebaiknya menjelang sore hari,
sehingga tingkat kelembaban, pH setabil.

Alat dan bahan yang disediakan :
-    Ember 3 buah, karung 1 buah Sprayer kecil 1 buah berisi alkohol, bibit jamur
     70 lok.

Cara Kerja :
Semua alat di sterilkan dahulu begitu pula pelaku yang akan menenam harus di
sterilkan dengan mengoleskan kedua tanganya dengan larutan alkohol.
*   Bibit dari lok dibuka dan di uraikan, ditempat tedu atau didalam ruang kumbung .
*   Lakukan penaburan dimulai dari bagian atas susunan rak terus vertikal kebawah.
*   Bagian dasar rak diberi bibit dengan cara memasukn ke  dalam media
*   Lakukan sampai selesai.
*   Pada saat penaburan bibit jendela dan pintu kumbung usahakan ditutup

Agar udara luar tidak bisa masuk keruangan kumbung jamur bila selesai jendela dan
pintu ditutup rapat.

Cara Membuat Bibit Jamur Merang
1.   Siapkan media tanam untuk jamur merang
       Media tanam ini dapat berupa jerami sisa panen padi yang telah dikeringkan
       terlebih dahulu dan kemudian dibakar, sisa dari pembakaran ini disebut dengan
       sekam, abu ini  yang diambil untuk dipakai sebagai media tanam pembibitan
       jamur merang ini.
2.   Siapkan dan iris kecil kecil jamur merang
       Selanjutnya jamur merang yang telah disipakan sebagai tanaman induk mulai
       diiris kecil kecil, dalam tahap ini gunakan pisau yang bersih dan steril agar
       bibit yang akan dihasilan bisa bagus dan tumbuh baik, setelah diiris celupkan
       sebentar dalam air hangat untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada calon
       bibit.
3.   Campurkan media tanam dan irisan jamur merang
       Campurkan irisan dari jamur merang tadi dengan media tanam yang telah
       disiapkan sebelumnya yaitu abu sekam, campurkan dengan rata dan tambahkan
       sedikit air, gunakan wadah yang bersih dan mempunyai tutup, setelah selesai
       pengadukkan, wadah ditutup rapat dan disimpan 2 atau 4 hari.
4.    Bibit siap ditanam di atas bedengan
       Setelah 4 hari akan muncul serabut halus yang banyak jumlahnya di dalam
       wadah pembibitan, itulah bibit jamur merang,

Penebaran Bibit Jamur

1.    Hari I      :  penanaman dilakukan sore hari.
2.    Hari II     :  pertumbuhan miselium diperhatikan.
3.    Hari III    :  -  Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.
                           -  Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke 4.
                           -  Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.00
4.    Hari IV     : mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15.
5.    Hari V      : jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.
6.    Hari VI    : jendela di buka 30 °.
7.    Hari VII   : jendela di buka 45°.
8.    Hari VIII  : jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.
9.    Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.

Pemeliharaan Media
Jamur berumur 7 hari setelah tanam
1.    Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam.  Untuk mengubah masa
       vegetatif menjadi     masa generatif. Karena penyiraman dilakukan pada
       siang hari sehingga jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.
2.    Temperatur ruangan 34-36°C.
3.    Temperatur media 34- 38°C.
4.     Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh
        cendawan Monilia, tumbuh  antara hari ke V – VIII.


Penyiraman/penyemprotan.
Penyemprotan dilakukan pada hari ketiga setelah tanam, hal ini bertujuan
Sebagai efek stres kepada bibit jamur, sehingga terpacu untuk tumbuh seperti
sarang labah - labah.

Alat dan bahan :
*    Sprayer 12- 14 liter,lengkap dengan kepala sprayer yang bisa menghasilkan
      Semburan air yang sangat halus.
*    Selang yang panjangnya cukup untuk menjangkau rak yang paling atas
      disesuaikan.
*    Air kolam atau air yang banyak mengandung bahan organik
      Jangan menggunakan air PDAM atau air sumur yang asin , air sumur yang
      didapat sebaiknya di diamkan ½ -1 jam atau sehari baru disemprotkan,
      penyemprotan sebaiknya pada sore hari.

Cara kerja :
*    Isi sprayer dengan air, pompa sesuai tekanannya .
*    Jendela dan pintu dibuka sebelum melakukan penyiraman/penyemprotan
*    Lakukan penyemprotan dengan sistim pengabutan artinya lubang sprayer
      yang digunakan harus benar-benar halus.
*    Lakukan dari bagian rak paling atas hingga rak bagian bawah hingga merata.
*    Bila mecilium sudah tidak terlihat lagi penyiraman selesai.biasanya pada musim
      kemarau hingga mencapai 4 tangki bahkan lebih, sedang musim hujan cukup
      2 tangki saja, itupun tergantung tingkat kelembaban udara . Kelembaban
      udara idealnya 95-98 %.
*    Setelah melakukan penyiraman jendela dan pintu tutup kembali.

Penyemprotan kedua di lakukan bila kondisi keadaan media telah kering, biasanya
dilakukan pada hari ketiga setelah penyemprotan pertama ini bertujuan untuk
mendorong tumbuhnya jamur.

Hama dan Penyakit
a.  Tikus
      Pengendalian dengan memberi umpan dibubuhi racun.
b.  Serangga dan Kecoa
     Pengendalian dengan menyemprot ruangan menggunakan jamur formalin.
c.  Jamur Liar
     Jamur padi liar tumbuhnya berkelompok dan biasanya tumbuh lebih cepat dari
     jamur merang. Pengendalian dengan mencabut jamur tersebut.
d.  Cendawan Penicilium
     Cendawan ini sejenis jamur tapi berukuran sangat kecil tidak memiliki tubuh buah,
     warnanya hijau menempel pada jerami dan bisa mengalahkan pertumbuhan
     miselium jamur merang.
     Penyebab: tidak dilakukan pasteurisasi, pasteurisasi kurang sempurna,
                       pencemaran baik dari  alat-alat, rak-rak, atau bibit yang kurang
                       bersih.
     Pengendalian:
     -  Pencegahan: rak sebelum dimasuki kompos, dipasteurisasi sampai
                               suhu 70 derajat, usahakan pasteurisasi berjalan sempurna.
                                Selain itu perlu dijaga kebersihan alat-alat, bibit,dll.
     -  Pengendalian: kompos yang terkena serangan Penicilium harus
                                dipisahkan dan dibuang dan dibakar.

Pasca panen.
Pasca panen atau panen dilakukan setelah jamur berumur 8-9 hari setelah tanam,
itupun tergantung keadaan .
Untuk mengetahui bahwa jamur siap panen adalah bila permukaan atas rata lakukan
pemanenan dengan menggunakan pisau yang steril, untuk menghindari bakteri lain
bisa masuk atau menempel pada jamur. Nanti bisa menyebakan tumbuhan jamur
menjadi terserang penyakit.
Pada perlakuan (memetik Jamur) harus hati- hati, usahakan jangan sampai merusak
media atau tumbuhan jamur disisinya yang masih kecil.

1.   Ciri jamur siap tanam :
       *    Bila masih ada tonjolan    , panen dilakukan keesokan harinya.
       *    Bila bulat sudah merata    , jamur siap panen.
2.   Cara panen jamur :
       *    Lebih baik tidak menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau yang
             telah disterilkan.
       *    Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
       *    Media tidak boleh terangkat.
3.   Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
       *    Pasteurisasi tidak matang
       *    Dedak tidak matang
4.   Penyebab jamur pecah :
       *    Suhu terlalu tinggi
       *    Terlambat waktu panen.
[Continue reading...]

CARA BUDIDAYA BUAH NAGA

- 0 komentar
BUDIDAYA BUAH NAGA
(Dragon Fruit atau Hylocereus Undatus)

 
Sebagian kalangan menyebutnya buah ini dengan nama Buah Dewa. Hingga saat ini di butuhkan akan buah Naga Indonesia cukup besar dan bukan hanya pasar lokal saja yang ingin mencicipi kedahsyatan buah yang stu ini. Peluang Ekspor juga tidak kalah besarnya, Namun kebutuhan yang besar tersebut belum mampu di penuhi oleh produksi dalam negri asalnya (Taiwan) Apalagi kondisi dalam negri Indonesia cukup sulit memenuhi peluang Pasar ini, Karena hal-hal yang berhubungan dengan iklim investasi yang cenderung lesu. Tetapi melihat segi potensi Wialyah lahan pertanian yang luas dan subur,Sangat besar kemungkinannya untuk mengembangkan tanaman jenis ini.

CIRI BUAH NAGA

Buah naga (Dragon Fruit atau Hylocereus Undatus) masih termasuk komoditi langka di indonesia. Buah yang beasal dari Taiwan ini memiliki bentuk yang sangat unik dan cukup memikat untuk di lihat. Bentuk fisiknya mirip dengan buah nanas hanya saja buah ini memiliki sulur /jumbai di sekujur kulitnya dan buah ini berwarna merah jambu (Pink) dengan daging buah berbagai jenis antara lain berwarna Putih, Kuning dan Merah dengan biji kecil berwarna hitam yang sangat lembut dan lunak. Rasa buah tergantung jenis warna daging buah itu, Bila warna merah cenderung manis dan legit dengan perpaduan rasa yang sangat khas.
Warna putih rasanya manisdan segar sedangkan kuning perpaduan antara ke dua warna di atas. Bentuk tanaman hampir mirip dengan pohon kaktus berupa sulur-sulur yang memanjang seperti lidah naga yang menjulur. Berat rata-rata + 600 s.d 800 Gram.

 KHASIAT BUAH NAGA

* Penyeimbang kadar gula darah.
* Membersihkan darah.
* Menguatkan ginajal.
* Menyehatkan lever.
* Perawatan kecantikan.
* Menguatkan daya kerja otak.
* Meningkatkan ketajaman Mata.
* Mengurangi keluhan panas dalam dan sariawan.
* Mensatbilkan Tekanan Darah.
* Mengurangi Keluhan Keputihan.
* Mengurangi Kolesterol dan mencegah Kanker usus.
* Mencegah Sembelit dan Memperlancar Feses.

MACAM BUAH NAGA

SELENICEREUS MEGALANTHUS ( Naga Kuning )

(img:2573544354811)
Jenis tanaman : Kaktus pemanjat
Species : Selenicereus megalanthus
Nama pasar : buah naga kuning
Bentuk buah : bulat agak lonjong
Daging buah : Warna putih, tekstur lunak bertabur biji.
Berat buah : 300 – 400 gram/ buah

HYLOCEREUS COSTARICENCIS ( Naga Merah )



Jenis tanaman : Kaktus pemanjat
Spesies : Hylocereus costaricencis.
Nama pasar : Buah naga merah.
Bentuk buah : Bulat, mirip buah nanas.
Kulit buah : Warna merah besisik.
Daging buah : Warna merah, tekstur lunak,bertabur biji kecil – kecil.
Berat buah : 400 – 500 gram/ buah

HYLOCEREUS UNDATUS (NAGA PUTIH)


Jenis tanaman : Kaktus pemanjat
Spesies : Hylocereus undatus
Nama pasar : Buah naga putih
Bentuk buah : Bulat agak lonjong
Kulit buah : Warana putih, tekstur lunak, bertabur biji kecil-kecil.

Dari segi rasa sebenarnya buah naga putih masih kalah dengan buah naga merah maupun kuning. Tapi karena buah naga putih paling cepat berbuah serta ukuran buahnya paling besar, maka buah naga putih yang paling banyak dipilih untuk dibudidayakan.



SISTEM PENANAMAN

Persyaratan Tumbuh Tanam

  • Ditanam di dataran rendah, pada ketinggian 20 - 500 m diatas permukaan iaut
  • Kondisi tanah yang gembur, porous, banyak mengandung bahan organik clan banyak mengandung unsur hara, pH tanah 5 - 7
  • Air cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan membusuk bila kelebihan air Membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh, untuk mempercepat proses pembungaan

Persiapan Lahan

  • Pengolahan tanah adalah faktor penting yang harus diperhatikan agar tanaman buah naga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Perakaran buah naga memerlukan tanah yang gembur karena perakarannya merayap dipermukaan tanah, apabila tanah terlalu keras atau liat, akar tidak bisa tumbuh baik pada tanah.
  • Sebelum digemburkan sebaiknya tanah dibersihkan dari gulma dan rerumputan untuk menghindari penyakit. Setelah itu tanah digemburkan dengan mencangkul sedalam satu cangkulan dengan dibolak-balik. Setelah itu dibuat lubang-lubang tanam sesuai dengan cara tanamnya apakah menggunakan system panjatan tunggal atau sistem kelompok
  • Pada sistem panjatan tunggal pengolahan tanah hanya dilakukan disekitar lubang tanam saja, berbeda dengan sistem kelompok pengolahan tanah dilakukan pada seluruh alur barisan tempat penanaman.
  • Media tanam untuk panjatan tunggal menggunakan campuran tanah galian diberi pasir sekitar 5 kg, bubuk bata merah 5 kg, pupuk kandang kering 10 kg dan dolomit 300 g kemudian dicampur sampai merata.
  • Pada model sistem tanam berkelompok untuk setiap alur sepanjang 4 m media tanamnya yaitu pasir 8 kg, pupuk kandang 20 kg dan bisa ditambahkan bubuk bata merah sebanyak 10 kg apabila tanah terlalu porous. Jika tidak menggunakan bubuk bata merah , jumlah pupuk kandang ditambahkan 10 kg lagi jadi total 30 kg. Ditambah dolomit yang mengandung magnesium sebanyak 600g. Bahan-bahan tersebut dicampur merata pada tanah galian.
  • Setelah penyiapan media tanam selesai kemudian disiram dan biarkan terkena matahari sampai kering. Pengeringan ini bertujuan agar tanah terbebas dari racun dan penguapan lain.
  • Persiapkan tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang primer yang kokoh. Dapat menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk lingkaran untulk penopang dari cabang tanaman
  • Sebulan sebeium tanam, terlebi dahulu dibuatkan lubang tanam dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga
  • Setiap tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 - 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar 30 cm dari tiang penyangga.

Persiapan bibit dan penanaman

  • Buah naga dapat diperbanyak dengan cara :Stek dan Biji
  • Umumnya ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 - 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir clan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.Setelah bibit berumur ? 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan.

Pemeliharaan

  • PengairanPada tahap awal perturnbuhan pengairan dilakukan 1 - 2 hari sekali. pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan
  • PemupukanPernupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval pemberian 3 bulan sekali, sebanyak 5 - 10 Kg.
  • Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)Sementara belum ditemukan adanya serangan hama clan penyakit yang potensial. Pembersilhan lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman

Pemangkasan

Batang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga ( sekitar 2 m ), clan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.

Panen

  • Setelah tanaman umur 1,5 - 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri - ciri warna kulit merahmengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar
  • Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot sekitar antara 400 - 650 gram
  • Panen tanaman akan berbunga pada umur 1,5-2 tahun dan dapat di panen saat mencapai umur 30 hari setelah bunga mekar.Tanaman buah naga akan berbuah terus menerus hingga + 10 tahun.

BUDIDAYA BUAH NAGA DI POT

Tanaman buah naga bisa digunakan sebagai tanaman hias untuk memperindah halaman rumah sekaligus bisa dinikmati buahnya.. Buahnya dapat dipetik setiap minggu apabila sudah memiliki lebih dari 10 cabang produksi.

Kelebihan penanaman buah naga di pot adalah kita biasa memindahkan dan mengatur letak tanaman sesuai keinginan. Tetapi untuk menghasilkan tanaman buah naga yang produktif tetap harus diketahui cara perawatan dan pemupukan yang benar.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pembudidayaan buah naga di pot :

1. Menyiapkan PotAnda bisa menggunakan berbagai jenis pot dari bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi menurut pengalaman, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastic dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40cm.

2. Menyiapkan Tiang PanjatanTanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat tetapi juga perlu diperhatikan jangan sampai pot tidak bisa menahan beban berat tiang panjatan.
 Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.

3. Media TanamSetelah pot dan tiang panjatan sudah selesai disiapkan, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Bahan-bahannya adalah pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Anda juga bisa menambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit (kapur pertanian) sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.

4. Penanaman bibitBibit sebaiknya dipilih yang besar, dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang ditanam minimal 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm, jangan terlalu dalam karena akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Setelah ditanam media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan ditempat terbuka tidak ternaungi yang terkena sinar matahari langsung.

5. Pemeliharaan TanamanPemeliharaan tanaman buah naga yang ditanam di pot tidak jauh beda dengan buah naga yang ditanam dikebun yaitu meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar.

Cabang hasil pemangkasan bisa ditanam kembali untuk menambah jumlah bibit yang bisa di tanam di pot yang lain.

PENYERBUKAN BUAH NAGA SECARA MANUAL

(img:2573568315410)
Penyerbukan manual dengan tangan pada bunga buah naga, perlu diketahui, pada tanaman buah naga juga ada bunga rusak/atau gagal yang memang harus dibuang karena tidak mungkin untuk dilakukan penyerbukan. seperti gambar dibawah ini, bunga yang terhitung rusak atau gagal dari pertama tumbuh kuncup sudah berwarna kuning dan layu (tidak terlihat segar), bunga-bunga seperti ini wajib segera dibuang.

(img:2573569875449)

Proses penyerbukan pada bunga buah naga, intinya sama dengan bunga tanaman lain yaitu mempertemukan serbuk sari dan putik. Pada gambar, benang sari bentuknya seperti benang-benang yang jumlahnya banyak melingkari putik yang tumbuh memanjang, dan pada ujungnya terdapat serbuk sari, serbuk sari inilah yang harus dioleskan pada putik (lingkaran ungu). Anda bisa mengambil serbuk sari dengan merontokkan dengan kuas kecil pada wadah atau bisa menggunakan kertas minyak (licin dan supaya serbuk sari terlihat jelas), kemudian oleskan pada putiknya dengan kuas tersebut. Jika anda menggunakan tangan, anda tinggal memindahkan serbuk sari dan dioleskan pada putiknya juga.


HAMA DAN PENYAKIT

HAMA

Tungau
Hama Tungau (Tetranychus sp.) akan menyerang kulit batang atau cabang yang merusak jaringan klorofil yang berfungsi untuk asimilasi dari hijau menjadi cokelat. Penanggulangannya dengan menyemprotkan Omite dengan dosis 1-2 gr/ltr air yang dilakukan 2-3 kali seminggu.

Kutu Putih
Tanaman buah naga yang diserang hama kutu putih (mealybug) pada permukaan batang atau cabang akan berselaput kehitaman dan terlihat kotor. Hama ini bisa dikendalikan dengan menyemprotkan Kanon dengan dosis 1-2 cc/ltr air seminggu sekali pada cabang yang diserang. Biasanya dua kali penyemprotan hama kutu putih sudah hilang.

Kutu Sisik
Hama kutu sisik (Pseudococus sp.) umumnya berada pada bagian cabang yang tidak terkena matahari langsung dan cabang yang diserang hama ini akan terlihat kusam. Hama ini juga bisa diatasi dengan penyemprotan Kanon dengan dosis sama dengan pengendalian hama kutu putih pada sela-sela tanaman yang ternaungi atau tidak terkena sinar matahari.

Kutu Batok
Hama kutu batok (Aspidiotus sp.) menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada batang atau cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning. Pengendaliannya juga bisa menggunakan cara yang sama dengan pengendalian hama kutu putih dan kutu sisik.

Bekicot
Hama bekicot sangat merugikan tanaman buah naga karena merusak batang atau cabang dengan menggerogotinya dan dapat mengakibatkan cabang busuk. Hama ini disebabkan karena kebersihan kebun yang kurang terjaga.

Semut
Pada umumnya semut akan muncul pada saat tanaman buah naga mulai berbunga. Semut mulai mengerubungi bunga yang baru kuncup dan akan mengakibatkan kulit buah nantinya akan berbintik-bintik berwarna coklat yang tentunya harga buah akan menurun dengan kualitas seperti itu. Pengendaliannya dengan menyemprotkan Gusadrin dengan dosis 2 cc/ltr air.

Burung
Gangguan burung pada buah naga umumnya jarang terjadi dan tidak perlu dikuatirkan. Biasanya menyerang buah yang telah masak pada bagian atas.

PENYAKIT BUAH NAGA
Penyakit yang menyerang tanaman buah naga terhitung tidak banyak jenis dan penyebabnya. Meskipun demikian, jika tanaman terserang harus segera diatasi agar tidak menyebar ke tanaman yang lain. Berikut ini penyakit buah naga dan penyebabnya serta tindakan pengobatannya :

Busuk Pangkal Batang
Penyakit ini umumnya menyerang pada awal penanaman buah naga, tanaman buah naga sering mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecokelatan dan terdapat bulu putih. Pembusukan tersebut disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan sehingga muncul jamur yang menyebabkan kebusukan yaitu Sclerotium rolfsii Sacc. Penyakit ini sering terjadi pada bibit setek yang belum tumbuh akar dalam bentuk potongan.
Pengobatan tanaman buah naga yang terserang penyakit ini dengan penyemprotan Benlate dengan dosis 2 g/ltr air atau menggunakan Ridomil 2 g/ltr air sebulan sekali. Bila muncul gejala kekuningan pada pangkal batang maka segera dilakukan penyemprotan pada seluruh batang dan diutamakan pada pangkal batang yang terserang.
Untuk pencegahan penyakit ini bisa dilakukan pengairan yang disertai dengan penyemprotan fungisida dan Atonik didaerah pangkal batang pada tanaman yang berumur 30 hari pada awal penanaman.

Busuk Bakteri
Gejala tanaman buah naga yang terserang penyakit ini adalah tanaman tampak layu, kusam, terdapat lendir putih kekuningan pada tanaman yang mengalami pembusukan. Penyakit ini disebabkan oleh Pseudomonas sp.
Pengobatannya dengan mencabut tanaman yang sakit, kemudian pada lubang tanam diberi Basamid dengan dosis 0,5-1 g dalam bentuk serbuk kemudian pada lubang tanam tersebut ditanam bibit baru.

Fusarium
Penyakit yang disebabkan oleh Fusarium oxysporium Schl.
Gejalanya antara lain cabang tanaman berkerut, layu, dan busuk berwarna coklat. Penanggulangannya dengan menyemprotkan Benlate dengan dosis 2g/liter air dalam seminggu 1-2 kali penyemprotan pada bagian batang dan cabang.
[Continue reading...]

BUDIDAYA IKAN LELE (PEMIJAHAN ALAMI)

- 0 komentar
MENYIAPKAN INDUK LELE

Merawat Induk Lele,
Induk lele yang akan dipijahkan harus diberikan pakan yang baik agar dapat menghasitkan benih yang baik. Induk lele setiap hari diberikan pakan daging bekicot atau ikan rucah. Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore dengan dosis 10% dari berat badan. Bak penampungan induk dekat dengan bak pemijahan agar menangkapnya mudah. Sebaiknya induk jantan dan betina ditempatkan secara terpisah. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, perawatan induk-induk dilakukan secara terpisah. 

Memilih induk lele siap pijah, 
 Ciri-ciri induk betina siap pijah adalah :
Bagian perut membesar dan lunak kalau diraba,
  • Dubur terlihat merah dan lubang pengeluaran telur lunak melebar,
  • Membuat gerakan mondar-mandir,
  • Bagian dubur merah dan lunak dan kalau diurut dari arah perut akan keluar cairan putih atau sperma.
  •  

Untuk pemijahan lele secara tradisional dibutuhkan dua kolam:

Kolam Indukan


(img:2573396671119) (img:2573405351336)
  • Kolam dapat berupa tanah seluruhnya atau tembok sebagian dengan dasar tanah
  • Luas bervariasi, minimal 50 m2
  • Kolam terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian dangkal (70%) dan bagian dalam (kubangan) 30 % dari luas kolam. Kubangan ada di bagian tengah kolam dengan kedalaman 50-60 cm, berfungsi untuk bersembunyi induk, bila kolam disurutkan airnya.
  • Pada sisi-sisi kolam ada sarang peneluran dengan ukuran 30x30x25 cm3, dari tembok yang dasarnya dilengkapi saluran pengeluaran dari pipa paralon diamneter 1 inchi untuk keluarnya banih ke kolam pendederan. 
  • Siapkan Kakaban: Kakaban terbuat dari injuk yang dibingkai dengan bambu, atau menggunakan jaring yang bermata kecil dipotong persegi 4 ngan ukuran 20cm/segi
  • Setiap sarang peneluran mempunyai satu lubang yang dibuat dari pipa paralon (PVC) ukuran ± 4 inchi untuk masuknya induk-induk lele.
  • Jarak antar sarang peneluran ± 1 m.
  • Kolam dikapur merata, lalu tebarkan pupuk kandang (kotoran ayam) sebanyak 500-750 gram/m2
  • Airi kolam sampai batas kubangan, biarkan selama 4 hari.

Kolam Rotifera (Cacing bersel tungal)

  • Letak kolam rotifera di bagian atas dari kolam induk berfungi untuk menumbuhkan makanan alami ikan (rotifera).
  • Kolam rotifera dihubungkan ke kolam induk dengan pipa paralon untuk mengalirkan rotifera.
  • Kolam rotifera diberi pupuk organik untuk memenuhi persyaratan tumbuhnya rotifera.
  • Luas kolam ± 10 m2.

PEMIJAHAN

  • Siapkan induk lele betina sebanyak 2 x jumlah sarang yang tersedia dan induk jantan sebanyak jumlah sarang; atau satu pasang per sarang; atau satu pasang per 2-4 m2 luas kolam (pilih salah satu).
  • Masukkan induk yang terpilih ke kubangan, setelah kubangan diairi selama 4 hari.
  • Beri/masukkan makanan yang berprotein tinggi setiap hari seperti cacing, ikan rucah, pellet dan semacamnya, dengan dosis (jumlah berat makanan) 2-3% dari berat total ikan yang ditebarkan .
  • Biarkan sampai 10 hari.
  • Setelah induk dalam kolam selama 10 hari, air dalam kolam dinaikkan sampai 10-15 cm di atas lubang sarang peneluran atau kedalaman air dalam sarang sekitar 20-25 cm. Biarkan sampai 10 hari. Pada saat ini induk tak perlu diberi makan, dan diharapkan selama 10 hari berikutnya induk telah memijah dan bertelur. Setelah 24 jam, telur telah menetas di sarang, terkumpullah benih lele. Induk lele yang baik bertelur 2-3 bulan satu kali bila makanannya baik dan akan bertelur terus sampai umur 5 tahun.
  • Benih lele dikeluarkan dari sarnag ke kolam pendederan dengan cara: air kolam disurutkan sampai batas kubangan, lalu benih dialirkan melalui pipa pengeluaran.
  • Benih-benih lele yang sudah dipindahkan ke kolam pendederan diberi makanan secara intensif, ukuran benih 1-2 cm, dengan kepadatan 60 -100 ekor/m2.
  • Dari seekor induk lele dapat menghasilkan ± 2000 ekor benih lele. Pemijahan induk lele biasanya terjadi pada sore hari atau malam hari.

 Pemeliharaan Larva
    • menyiapkan bak untuk budidaya pakan alami berupa dapnia atau cacing rambut. Cacing rambut banyak dijual di kios-kios pedagang ikan hias.
    • Setelah telur lebih dari 48 jam dan sudah terlihat banyak yang menetas maka kakaban diangkat secara hati- hati.
    • Merawat larva, larva yang baru beberapa hari menetas kondisinya masih sangat lemah. Larva in tidak memerlukan pakan tambahan sampai menunggu kandungan kuning telurnya habis. Kandungan kuning telur akan habis setelah menetas 7 hari. Untuk menjaga mortalitas yang tinggi pertu dipasang aerasi.
    • Memberi pakan larva. Setetah kandungan 7 hari, kandungan kuning telur yang asd sudah habis dan harus segera diberi pakan tambahan dari luar. Pakan pertama dapat diberikan kuning telur yang diblender setiap pagi dan sore sebanyak satu butir per 5000 ekor. Pemberian pakan cacing rambut dapat diberikan setelah 11 hari dan juga dapnia.

Memanen Benih Lele
 Panen benih lele bukan merupakan kegiatan akhir dari kegiatan budidaya. Pemungutan hasil pertama dilakukan setelah benih berumur 17 sampai 21 hari (panjang t 2,5 cm). Pada ukuran tersebut benih lele sudah bisa ditebar pada petak pembesaran secara langsung atau ditebar pada tempat penampungan sambil menunggu pembeli.

Alat Bahan Pemanan
 Alat berupa seser, ember, waring, kantong plastik, tali karet, tabung udara, mangkok kecil. Perhitungan hasil biasanya dilakukan secara manual. Untuk memperoleh benih yang seragam digunakan ember plastik yang berlubang-lubang.
[Continue reading...]

Monday 15 December 2014

CARA BUDIDAYA MELON

- 0 komentar
BUDIDAYA MELON


Melon (Cucumis melo L.) Tergolong tanaman semusim yang tumbuh merambat berbatang lunak, dari setiap pangkal tangkai daun pada batang utama tumbuh tunas lateral. Pada tunas lateral inilah muncul bunga betina (bakal buah) yang rata-rata mampu menghasilkan 1 - 2 calon buah. Namun tidak semuanya menjadi buah. Calon buah yang tidak sempat diserbuki akan gugur. Untuk itu, kegiatan perempelan tunas lateral harus dilakukan kecuali pada tunas lateral yang bakal buahnya akan dijadikan buah.


VARIETAS MELON
Berbagai varietas melon telah dikembangkan, namun yang paling banyak diminati oleh petani di Indonesia adalah jenis sky Rocket dan Action 434. Kedua jenis melon ini memiliki jaring (net) pada permukaan kulit buahnya. Daging buahnya sangat menarik yakni berwarna hijau kekuning-kuningan, rasanya manis, berair dan aromanya harum. Buah ini sangat digemari terutama dihidangkan dalam bentuk segar.


SYARAT TUMBUH
Melon dapat tumbuh baik pada ketinggian sekitar 300 - 1000 mdpl, dengan curah hujan ideal 2000 - 3000 mm/th. Melon menghendaki sinar matahari yang lama, yaitu berkisar antara 10 - 12 jam per hari. Sedangkan untuk tanah melon menghendaki tanah yang kaya bahan organik dengan pH 6,0 - 6,8. Kelembaban udara yang diperlukan untuk pertumbuhan adalah sekitar 70 - 80 %.


PERSEMAIAN
Tanah tempat persemaian yang hendak digunakan untuk menyusun polybag empat penyemaian benih hendaknya ditinggikan sekitar 30 - 40 cm dari tanah sekitarnya agar air tidak menggenangi terutama di musim penghujan. Bedengan dapat dibuat berbentuk empat persegi panjang dekat dengan ukuran panjang 4 - 6 m, lebar 100 - 110 cm dan pada bagian tepi diberi penyekat dari belahan bambu agar posisi bibit pada polybag dapat berdiri tegak. Benih yang telah berkecambah segera dipindahkan ke kantong polybag yang sudah siap sebelumnya.

PENGELOLAAN TANAH
Tanah atau lahan yang akan ditanami melon diolah kembali setiap pergantian tanaman agar menjadi gembur dan bersih dari gulma. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara dibalik agar aerasi tanah berjalan dengan baik dan jamur yang terdapat di dalam tanah mati. Pada saat tanah telah diolah langsung diberi pupuk dasar, yaitu pupuk organik maupun anorganik yang banyak mengandung unsur makro (NPK).


PENANAMAN
Penanaman dilakukan jika bibit telah berumur 9 - 11 hari. Saat tanam yang tepat adalah pada saat musim kemarau. Jarak tanam yang baik adalah 70 X 50 cm atau 70 X 60 cm. Sebelum ditanam lebih dahulu dibuat lubang tanam sedalam + 7 - 9 cm, bersamaan dengan itu dipasang ajir berbentuk segitiga sama sisi.


PEMELIHARAAN
Penyulaman, penyiangan, dan pengairan dilakukan bila diperlukan.
Pemupukan pada umur 5 HST diberikan urea dalam bentuk larutan dengan kosentrasi 3 kg/300 liter air. Pupuk ZA + NPK 17 HST dan 50 HST yatiu 2 kg ZA dan 1 kg NPK konsentrasi 3 - 4 kg/200 liter air. Pupuk daun diberikan 7 HST dengan interval 7 - 15 hari sekali, konsentrasi larutan 1 - 2 cc/1 liter air.
Perlakuan khusus tanaman melon adalah pemangkasan tunas dan seleksi buah. Pemangkasan dilakukan pada tunas-tunas baru yaitu tunas 1 - 8. Sedangkan untuk buah dilakukan seleksi dan sisakan 2 - 3 buah.

HAMA dan PENYAKIT
Hama yang sering menyerang adalah lalat buah, ulat daun, Aphids, Tungau, Thrips, Oteng-oteng dan cacing tanah. Hama ini dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida, khusus untuk tungau menggunakan akarisida.
Penyakit yang menyerang yaitu Layu bakteri, Phytoptora molonis, Layu fusarium, Gummy stem Blight, busuk daun, embun tepung, virus dan cendawan tanah. Dapat dikendalikan dengan menggunakan fungisida.


PANEN
Melon dapat dipetik hasilnya umur 65 - 70 Hst. Cara pemetikan dilakukan dengan memotong tangaki buah + 3 cm dari pangkalnya dengan menggunakan gunting pangkas atau pisau yang tajam.
[Continue reading...]
 
Copyright © . pepaya boyolali - Posts · Comments
Theme Template by pepaya-boyolali · Powered by Blogger